Tentang KB Pria (2) – Proses Pembentukan Sperma

KB pria - ilustrasi: doc HS

Dalam sebuah kesempatan pembinaan ketahanan keluarga bagi kelompok remaja, saya bersama seorang atasan saya melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja kepada lima orang pengurus PIK Remaja di salah satu desa di kota tempat tinggal saya. Kami sedikit bercerita tentang sistem reproduksi pria terutama mengenai kapan sel sperma mulai diproduksi.

Ketika seorang pria memasuki masa akil baligh, maka dia sudah mulai memproduksi sel sperma. Pada masa-masa ini, seorang remaja hendaknya mulai memahami perannya sebagai laki-laki dengan tidak melakukan gaya hidup bebas ala anak muda kota besar. Pada masa-masa remaja inilah seorang laki-laki akan mulai mengalami perubahan sekunder pada tubuhnya.

Bagaimana sih sebenarnya proses pembentukan sperma itu? hmm, nama ilmiah proses pembentukan sperma itu disebut sebagai spermatogenesis. (pada perempuan oogenesis yaitu pembentukan sel telur). Ada beberapa step atau tahapan dalam pembentukan sperma tersebut.  Akan saya sedikit ceritakan berdasarkan pengetahuan yang saya miliki.

Spermatogenesis terjadi di testis. Tepatnya pada sebuah tempat bernama tubulus seminiferus. Sekilas tentang tubulus seminiferus, dindingnya terdiri dari jaringan ikat dan jaringan epitel germinal atau jaringan epitel benih yang berfungsi pada saat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus seminiferus tampak seperti pintalan-pintalan dan tersimpan dalam tempat bernama ruang-ruang testis atau diistilahkan lagi menjadi lobulus testis. Ada sekitar 250 lobulus dalam satu buah testis. Jaringan epitel germinal atau jaringan epitel benih yang terdapat dalam tubulus seminiferus dibentuk dari sel epitel germinal. Sel-sel inilah yang disebut spermatogonia. Spermatogonia inilah yang terus menerus membelah diri. Nah sebagian dari spermatogonia ini berdiferensiasi melalui proses tertentu menjadi sel sperma.

ilustrasi spermatogenesis atau pembentukan sperma (diambil dari gametorief.blogspot.com)

Proses spermatogenesis ini dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu: hormon LH (Luteinizing hormone), FSH (Folicle stimulating hormone), dan testosteron serta hormon pertumbuhan.

Setelah terjadi spermatogenesis maka akan terbentuk sel sperma. Sel sperma memiliki bentuk kepala badan ekor. Jika digambarkan, kurang lebih seperti ini

 

ilustrasi sperma (pinjaman dari gametorief.blogspot.com)

Bagian kepala, terdiri dari sel berinti tebal dan juga sedikit sitoplasma. Pada bagian ini, permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum ketika pembuahan kelak.

Badan sperma terletak di bagian tengah ekor sperma. Badan sperma banyak mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma.
Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel-sel sertoli yang memiliki fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis. Pada bagian ekor, terdapat sebuah filament yang berfungsi untuk pergerakan sperma.

 Nah, jika seorang anak telah memasuki masa akil baligh, itu tandanya sel sperma sudah mulai terbentuk. Sebaiknya sepasang orang tua memberikan pengertian kepada anak laki-laki mereka bahwa mereka sudah bisa menghasilkan keturunan jika mereka bergaul bebas dengan seorang perempuan. Menanamkan pendidikan seks kepada anak dibarengi pendidikan moral yang utuh akan membuat sang anak mengerti. Itu artinya kita sudah mulai menata kualitas keluarga kita serta keturunan kita nantinya.

(bersambung ke bagian 3)


2 respons untuk ‘Tentang KB Pria (2) – Proses Pembentukan Sperma

Tinggalkan komentar