Testimoni Tubektomi (2)

Assalamualaikum wr wb.

Selamat jam segini para ibu dan bapak temankb sekalian. Jam-jamnya ngantuk pas saya bikin artikel ini. Jadi daripada mata saya makin sepet tapi tidak bisa tidur karena masih jam kantor, maka saya coba bikin artikel saja. Mana tau bermanfaat buat bapak ibu temankb sekalian.

Beberapa Postingan terbaru saya membahas tentang efek samping dan komplikasi dari metode kontrasepsi. Namun kali ini saya sedikit melenceng dari tema tersebut. Postingan kali ini saya hanya ingin mengangkat salah satu testimoni dari pembaca yang pernah menjalani tubektomi.

bagian rahim
Bagian-bagian rahim. diambil dari alat peraga sist.reproduksi perempuan BKKBN (foto by HS.2011)
sterilisasi-wanita1
Ilustrasi Tubektomi – meminjam gambar dari http://amiko3.files.wordpress.com/2009/09/sterilisasi-wanita1.jpg?w=300&h=176

Testimoni ini datang dari Ibu Dini yang ditulis di kolom komentar Artikel “Tentang Tubektomi”, dimana banyak pertanyaan-pertanyaan seputar bisa tidaknya seorang perempuan yang sudah tubektomi untuk kembali hamil. Berikut adalah pengakuan Ibu Dini:

Salam pak hadi, saya seorang ibu (dengan) 3 anak. (Saat ini) berusia 37 tahun. Anak pertama lahir normal, dan sekarang usianya sudah 14 tahun. (Kemudian) anak ke-2 dan ke-3 lahir secara caesar dikarenakan ketuban pecah dini dan jarak kehamilan yang terlalu dekat.

Setelah saya melahirkan anak ke-3 pada bulan april 2013 secara caesar, berbarengan dengan operasi Caesar, saya langsung melakukan KB tubektomi dengan cara diikat dikarenakan di salah satu indung telur saya selalu ada kista yang tumbuh pada saat hamil. Jadi ovarium kanan saya diangkat dan saluran telur kiri saya diikat.

Dokter pun memberitahu kepada saya apabila saya ingin hamil kembali, akan ada resiko yang terjadi pada saya, yaitu robeknya dinding rahim (saya sudah 2x caesar) mengingat usia saya yang sudah kepala 3 dan jumlah anak pun sudah 3.  Jadi saya dan suami memutuskan untuk tubektomi… insyaAllah saya sudah ikhlas.

Yang ingin saya share disini (adalah bahwa) setelah melakukan tubektomi yaitu nyaris tidak ada keluhan sakit pasca operasi apabila dilakukan oleh dokter ahli. Contoh seperti saya, luka yang saya alami yaitu luka jahitan operasi caesar, jahitan pengangkatan indung telur dan luka pengikatan saluran telur. Awalnya terasa perih-perih sedikit. Dan itu hal wajar karena tidak berlangsung lama. (Kemudian)  mengenai kondisi tubuh pasca tubektomi pun nyaris tidak ada keluhan, haid tetap lancar setiap bulan, tidak ada perasaan waswas takut hamil lagi, hormonal tidak terganggu, dan secara psikologis lebih “leluasa”.  Apabila kita betul-betul ikhlas ingin melakukan KB tubektomi karena metode kb ini untuk seumur hidup.  Saran saya sebelum melakukan KB  ini, berdoa dahulu semoga dimantapkan hati (jangan ada penyesalan), yakinkan dalam hati bahwa ini pilihan terbaik (syukuri anak-anak  yg sudah ada), berdiskusi yang mantap dengan suami serta ada dorongan positif dari suami. InsyaAllah kalo kita betul-betul  yakin dan mantap akan pilihan ini, metode kb tubektomi itu tidak akan ada keluhan dalam hal apapun baik fisik ataupun mental…

Salam

Demikian, salah satu testimonial dari akseptor Tubektomi. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr Wb.


Tinggalkan komentar