Lagi, Tentang IUD – part 1

Sebuah cerita seorang kawan semasa SMA saya yang kini bekerja di ibukota. Sebagai seorang perempuan yang berkarir, menggunakan alat kontrasepsi sebagai bagian dari upaya mencegah dan mengatur kehamilan sudah menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Kawan saya – sebut saja namanya Dewi –  ini beberapa kali meminta saya menerangkan seputar alat kontrasepsi yang bisa dia jadikan pilihan, dengan syarat praktis, sekali pakai dan untuk jangka waktu yang cukup lama. Mengingat pekerjaan yang lumayan menyita waktu, Dewi sangat menghindari penggunaan pil dan suntik. Implant pun, Dewi tidak menginginkannya karena Dewi tidak ingin terbebani dengan kandungan hormone yang tersimpan dalam susuk KB tersebut. Saya pun akhirnya menyarankan Dewi untuk memakai IUD atau AKDR.

Saya dan Dewi akhirnya berjumpa melalui dunia maya karena kami memang berada di tempat yang berbeda. Kami beberapa kali terlibat obrolan online melalui fasilitas yahoo messenger. Meskipun saya sudah menyarankan Dewi untuk membaca tulisan saya seputar alat kontrasepsi di blog saya (http://www.tentangkb.wordpress.com), namun rupanya Dewi masih enggan membacanya dengan alasan dia tidak hoby membaca. Jadilah saya menerangkannya pada Dewi tentang apa dan bagaimana itu IUD.

Dan kini, melalui beberapa part ini, saya pun akan berbagi informasi dengan anda para pembaca yang memiliki keingintahuan yang besar tentang alat kontrasepsi yang efektif untuk jangka waktu yang sangat lama ini. IUD.

-hs-

IUD - dok.pribadi

Apa itu IUD

Dari  cerita di atas, saya sudah menyinggung tentang alat kontrasepsi bernama IUD. Pasti anda sudah pernah mendengar juga sebelumnya bukan? Nah, supaya lebih jelas, apa sebenarnya IUD itu, saya akan mencatatkannya untuk anda.

IUD atau Intra Uterine Device adalah alat kontrasepsi non hormonal yang dipakai di dalam rahim. Jika menggunakan istilah bahasa Indonesia, IUD ini diistilahkan menjadi AKDR atau alat kontrasepsi dalam rahim.

Pada jaman dahulu IUD ini berbentuk spiral, maka orang sering menyebutnya dengan spiral. Coba anda tanyakan pada orang-orang yang berusia diatas 40 tahun yang ber-KB IUD, pasti mereka akan menjawab “Pakai spiral”.

Saat ini, IUD Spiral sudah jarang diproduksi. Namun kini digantikan dengan IUD Copper T. Jenis IUD Copper T ini biasanya adalah Cu-T 380A dan IUD Nova T (Schering). Yang akan kita bicarakan disini adalah jenis IUD Copper T, Cu-T 380A.

Sesuai namanya, IUD ini berbentuk seperti hurup T. ukurannya kecil, antara 3 – 4 cm, terbuat dari bahan plastik lentur dan dililiti oleh kawat halus yang terbuat dari bahan tembaga. Terdapat benang halus pada ujung bawahnya, yang berfungsi sebagai alat kontrol atau indicator keberadaan IUD di rahim anda.

Efektifitas IUD ini tergolong baik, hampir mendekati 99,4% dapat mencegah kehamilan. IUD dipasangkan di dalam tubuh anda untuk jangka waktu yang cukup lama, antara 8-10 tahun.

bagaimana IUD bekerja? nantikan di bagian selanjutnya …..

trims sudah mampir membaca (HS)


5 respons untuk ‘Lagi, Tentang IUD – part 1

    1. Saya sudah coba untuk pasang IUD, tapi setelah dicoba kata bidannya saya ngga bisa dipasangi IUD dikarenakan anatomi, yaitu rahim saya yang pendek… saat itu yang di coba adalah T 380… Apakah ada alternatif IUD yang lain yang bisa saya pakai?

      1. halo mbak, mengenai rahim pendek, memang biasanya tidak bisa dipasangi IUD yang biasa (semacam copper T atau nova T atau T380)
        biasanya, pada kasus yang berrahim pendek, ada beberapa dokter yang membuatkan IUD khusus, namun harus pesan terlebih dahulu.
        saya tidak tahu di kota anda apakah ada dokter yang membuat IUD khuusus atau ngga…

Tinggalkan komentar